Makloon

Minggu, 19 Februari 2017

etika berhutang dan bermita dalam perdagangan

banyak transaksi yang akhirnya berakhir kusut karena perihal uang. saat suplier menagih pembayaran kepada pembeli. ternyata tidak diberikan dengan alasan dagangan belum laku. sedangkan waktu pembayaran berdasarkan tempo ( yang artinya ada masa waktunya ) 30 hari setelah pesanan diterima. itu tandanya laku atau tidak laku. harus ada keputusan. jika habis separuh, ya dibayar separuh. jika tidak laku sama sekali, maka dikembalikan kepada suplier. namun yang sering terjadi, banyak yang dagangan nya telah habis. uangnya digunakan untuk belanja barang lainnya. saat pemilik barang meminta bayaran, ada saja alasannnya. 






biasanya hal tersebut terjadi kepada pedagang yang cenderung nakal dan tidak amanah. berawal dari kesalahan manajemen yang berakibat kepada kacaunya uang kas. sehingga selalu tambal sulam dari satu nota ke nota lainnya. tipe inilah yang sering menjebak para suplier. dari kasat mata, dagangan laris manis. kesibukan luar biasa, namun saat bicara pembayaran sulit sekali didapatkan. belum lagi kalau bicara harga yang minta ditekan serendah mungkin, sehingga suplier terpaksa memperoleh margin yang kecil dengan masa pembayaran yang tidak pasti. lama kelamaan suplier tumbang karena nya. 



bila bicara etika, harusnya pembeli jika ingin harga termurah. maka pembelian harus tunai. namun jika hanya mempunyai sebagian uang saja dari semua kebutuhan. maka pastikan sebagiannya berupa hutang yang pasti bisa dibayar tepat waktu. jangan gunakan alasan belum dapat bayaran dari agen retail atau sales kanvas yang ada di jaringan anda. karena itu bentuk ketidak profesional an anda terhadap transaksi. karena hutang piutang antara anda dan suplier. bukan suplier dengan sales/agen retail. 







jikapun mengharapkan murni hutang tanpa ada satu rupiahpun modal anda keluarkan. maka pastikan ada progres yang jelas dari omset. jangan sampai omset 50 karton per bulan kemudian 6 bulan kemudian tetap saja segitu. kemudian nota mulai menumpuk belum dibayar hingga 2-3 nota. itu tandanya ada yang salah dengan manajemen anda. mungkin besar pengeluaran daripada pemasukan. coba di cek kembali laporan keuangan bulanan anda. 




bentuk ideal dari kerjasama yang langgeng. berdasarkan pengalaman menjadi distributor nasional sejak tahun 2009 hingga saat ini, ditemukan bahwa. agen dan distributor yang tetap awet dari awal hingga saat ini adalah yang memiliki manajemen teratur dan tidak konsumtif. ada pelanggan yang sejak awal bermitra dengan bermodalkan motor bebek. belanja sesuai adanya modal. kemudian setelah stabil konsultasi. kira kira berapa batas bisa hutang dagangan yang baik dan kita bantu berdasarkan omset per 10 hari. dimana setiap kiriman harus ditransfer 30 % dan sisanya hutang hingga 30 hari. padahal produk yang dikirim rata rata 10 hari habis. jadi ada masa aman 20 hari jika sampai meleset. sekarang pelanggan tersebut sudah memiliki rumah pribadi lumayan besar, 5 armada mobil box, 10 sales motoris dan beberapa agen retail di pedalaman. 








berulangkali kami melihat banyak pelanggan baru datang dan pelanggan lama hilang atau tumbang. dari sabang hingga merauke berjumlah ratusan pelanggan. jadi wajar jika kita memahami pasar produk herbal dan obat. jika berasumsi jualan di internet itu berarti anda otomatis adalah pedagang nasional itu salah. masih jauh untuk melangkah menuju kesana. selain dibutuhkan banyak pelanggan di tiap kabupaten, juga memiliki back up suplier langsung pabrik yang kuat.untuk saat ini sangat sulit menjadi distributor nasional karena sudah terkotak kotak oleh distributor lama dan juga banyak pabrik yang langsung membuka toko online sendiri seperti jamu borobudur, jamu sidomuncul dan lainnya. 



 


baru baru ini ada cerita agen dari banjarmasin yang selalu mencari produk yang laku di sana dengan harga termurah dan berani membayar tunai. namun kurang memperhatikan prospek masa depan. kami selaku distributor menjaga agar tidak terlalu ramai orang belanja online untuk satu wilayah. istilah nya kita hanya pegang satu dua orang saja. namun saat orang yang kita percaya mencoba mencari suplier lain hanya karena harga murah. maka kita buka kran bagi pelanggan lain yang awalnya kita persulit masuk banjarmasin. dalam waktu 3 bulan, harga dibanjarmasin rusak binasa. kemudian ex pelanggan yang dulu, komplain kok sekarang banyak yang masuk dengan harga murah. 




beda Rp 1000 - 2000. adalah wajar, apabila anda masih bisa untung Rp 5000 - 10.000. sebelum anda mengejar harga lebih murah seribu rupiah, lihatlah potensi untung yang bakal hilang karena pasar dibuka bebas. jika sudah menjadi bubur, tidak akan bisa menjadi nasi kembali. tolong dipikirkan lebih panjang sebelum mencari perbandingan harga. kemudian ada studi kasus lainnya, dimana ada harga produk yang disetiap provinsi sama dan kami tidak bisa melayani penjualannya. 





 
bukan kita tidak memiliki produk tersebut, namun karena masing masing pabrik menerapkan kebijakan berbeda. ada yang menanam langsung distributor provinsi ( bahkan ada beberapa hingga level kawasan kabupaten ) . sehingga harga sama semua di seluruh wilayah indonesia ( memperhitungkan ongkir juga ). jikapun kita paksakan, maka tidak ada profit yang baik untuk pembeli dan juga bagi kami membebani laporan penjualan cross selling kepada pabrik. belum lagi sistem pembelian harus tunai transfer dahulu. bukanlah hal yang menggembirakan bagi pelanggan kami. 



banyak juga pelanggan kita yang jualan online dan menjadi mitra pemasaran yang baik. karena bagaimanapun juga, pasar online mampu menjangkau seluruh dunia tanpa batas. asalkan ada 5 produk unggulan kami yang dipromosikan di website pelanggan kami, maka kami tidak akan sungkan mempromosikan website pelanggan kami melalui kantor promosi yang kami miliki dengan dukungan tenaga kerja sebanyak 7 orang yang setiap hari melakukan promosi online. 







back up promosi online kami terpecah dalam beberapa kota dengan masing masing orang bertanggung jawab terhadap potensi pasar ditiap wilayah yang kami bagi menjadi 5 Divisi ( Divisi Sumatera, Jawa Madura - Divisi Bali NTT, NTB - Divisi Kalimantan - Divisi Sulawesi - Divisi Maluku Papua ). jadi jangan heran jika mitra kami selalu berada di top rangking google. jika dagangan unggulan kami yang dipasang di website mitra menjadi rangking. tentu produk selain punya kami akan ikut dikunjungi. itulah keuntungan bermitra dengan kami. 



bekerjasama lebih baik daripada bersaing. 150 juta orang indonesia adalah pasar yang sangat empuk dan menggiurkan. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar